Kesehatan mata anak sering kali terabaikan karena banyak orang tua mengira gangguan penglihatan hanya terjadi pada orang dewasa. Padahal, deteksi dini gangguan mata pada anak sangat penting untuk mendukung tumbuh kembangnya, terutama dalam proses belajar.

Lalu, kapan waktu yang tepat anak perlu menjalani pemeriksaan mata? Berikut penjelasannya.

Mengapa Pemeriksaan Mata pada Anak Penting?

Penglihatan yang baik sangat krusial bagi anak, terutama pada usia dini ketika mereka mulai belajar membaca, menulis, dan mengenal dunia sekitar. Gangguan penglihatan yang tidak terdeteksi dapat memengaruhi:

• Performa akademik

• Perkembangan motorik dan sosial

• Kepercayaan diri anak

Beberapa kondisi mata seperti mata malas (amblyopia), mata juling (strabismus), atau rabun jauh/dekat bisa tidak terdeteksi tanpa pemeriksaan medis karena anak belum bisa mengungkapkan keluhannya dengan jelas.

Kapan Anak Perlu Diperiksa Matanya?

Berdasarkan rekomendasi dari para ahli kesehatan mata anak, berikut adalah waktu-waktu penting untuk melakukan pemeriksaan mata:

???? 1. Saat Bayi Baru Lahir (0–6 bulan)

Dokter akan memeriksa refleks mata, struktur bola mata, dan apakah ada kelainan lahir seperti katarak kongenital atau mata juling.

???? 2. Usia 6–12 Bulan

Pemeriksaan dilakukan untuk melihat apakah mata bayi bisa fokus dengan baik dan bergerak secara normal.

???? 3. Usia 3 Tahun

Ini adalah usia penting untuk mendeteksi amblyopia (mata malas), strabismus, dan masalah refraksi (rabun jauh/dekat atau astigmatisme).

???? 4. Sebelum Masuk Sekolah (Usia 5–6 Tahun)

Pemeriksaan menyeluruh sebaiknya dilakukan sebelum anak mulai masuk sekolah dasar. Tujuannya untuk memastikan penglihatan cukup baik untuk membaca, menulis, dan belajar.

????‍???? 5. Secara Berkala Setelah Masuk Sekolah

Jika tidak ada masalah, pemeriksaan mata bisa dilakukan setiap 1–2 tahun sekali. Namun, jika anak memakai kacamata atau memiliki riwayat masalah penglihatan, sebaiknya dikontrol sesuai anjuran dokter.

Tanda-Tanda Anak Perlu Segera Diperiksa

Orang tua perlu waspada jika anak menunjukkan gejala berikut:

• Sering menyipitkan mata saat melihat

• Duduk terlalu dekat dengan televisi atau layar gadget

• Sering mengucek mata

• Sakit kepala setelah membaca atau belajar

• Menutup satu mata saat melihat

• Mata tampak juling atau tidak sejajar

• Nilai sekolah menurun tanpa sebab jelas

Pemeriksaan Mata oleh Siapa?

Pemeriksaan mata anak bisa dilakukan oleh:

• Dokter spesialis mata (Sp.M)

• Dokter spesialis mata anak (pediatric ophthalmologist)

• Dokter anak, sebagai skrining awal

Kesimpulan

Pemeriksaan mata pada anak sebaiknya tidak menunggu hingga ada keluhan. Pemeriksaan rutin dan deteksi dini bisa mencegah gangguan penglihatan jangka panjang serta membantu anak tumbuh dan belajar secara optimal.